Serat Buah Jadi Bahan Pembuat Mobil

1 Komentar

Serat dalam buah-buahan tak hanya baik bagi pencernaan tubuh. Para ilmuwan di Brazil mengungkapkan, serat buah-buahan seperti nanas atau pisang misalnya, bisa menjadi bahan pembuat mobil.

Alcides Leao dan timnya dari Paulo State University, telah mencoba menggunakan serat dari buah dan tumbuhan sebagai bahan plastik generasi terbaru untuk digunakan pada produk otomotif seperti mobil atau motor.

Mereka yakin, di masa depan, bahan ini tak hanya bisa dimanfaatkan untuk membangun body mobil tetapi juga bagian mesin. Wah, keren!

“Beberapa pabrik pembuat mobil telah menguji bahan plastik dari serat buah ini dan kemungkinan besar akan menggunakannya untuk produk mobil mereka dua tahun lagi,” kata Leao, dikutip detikINET dari NineMSN, Selasa (29/3/2011).

Leao tidak menyebutkan perusahaan pembuat mobil mana saja yang tertarik memanfaatkan penemuan ini. Namun dia meyakinkan bahwa memperkuat bahan plastik dengan serat mikroskopik dari buah-buahan seperti nanas dan pisang akan membuatnya super kuat.

“Bahan ini sangat mengagumkan. Ringan, namun sangat kuat. Sekitar 30 persen lebih ringan dan empat kali lebih kuat ketimbang bahan plastik biasa,” kata Leao saat presentasi di konferensi American Chemical Society di Anaheim, California, Amerika Serikat.

Bahan ini juga dikatakannya akan lebih tahan terhadap panas, tumpahan bensin, air dan oksigen ketimbang bahan plastik untuk otomotif pada umumnya.

“Dunia kesehatan pun bisa menggunakannya. Bahan ini potensial untuk pembuatan katup jantung dan jaringan pengikat sendi artifisial,” katanya.

Ikan Hiu Aneh Ditemukan di Jepang

Tinggalkan komentar

Tokyo – Seekor hiu langka yang memiliki bentuk tubuh seperti belut dan tidak seperti hiu pada umumnya berhasil direkam seorang staf di sebuah taman laut Jepang beberapa waktu lalu. Rekaman videonya dalam keadaan hidup tergolong sangat jarang karena hiu jenis ini umumnya hanya menjelajahi wilayah perairan yang tidak terjangkau penyelam di kedalaman 600 m hingga 1000 m.

Hiu aneh sepanjang 1,6 meter yang mulutnya penuh gigi tajam dan panjang. pertama kali dilaporkan nelayan lokal berada di sekitar pelabuhan . Informasi tersebut kemudian disampaikan ke Taman Laut Awashima di Shizouka, Tokyo bagian selatan. Saat ditemukan dan direkam staf taman laut, hiu tersebut dalam kondisi yang mengenaskan meski masih kuat berenang dan membuka rahangnya.

Begitu tertangkap, dapat dipastikan bahwa ia jenis hiu rumbai (Chlamydoselachus anguineus) yang terkenal sebagai fosil hidup karena saking primitifnya dengan struktur tubuh yang nyaris tidak berubah sejak zaman prasejarah. “Kami kira ia mendekati permukaan laut karena sakit atau alasan lain yang menyebabkannya terbawa ke perairan dangkal sehingg lemah,” ujar salah seorang staf taman laut. Karena kondisi tubuhnya semakin memburuk, hiu rumbai tersebut mati beberapa jam setelah ditangkap. Hiu rumbai yang memangsa hiu lain dan hewan laut lainnya sebenarnya beberapa kali dilaporkan tertangkap jaring nelayan tapi jarang terlihat dalam keadaan hidup-hidup.

Dari telur menjadi Ayam

Tinggalkan komentar

kita sering mendengar pertanyaan : mana duluan telur ato ayam????

hemmm … ane kira ini jawaban yang pas banget….

baca lanjutnya..

GURITA BERKEPALA MANUSIA

Tinggalkan komentar

Bagi antum wa antunna yang shaum (puasa) Muharam Selamat Berpuasa ya..!!
Alhamdulillah pagi ini cerah banget ….ane baru pulang subuh ni dari masjid.. seperti biasa ane langsung klik Tv ane ( gak pake mouse lho) hem …. ane langsung dapat berita yang membuat ane penasaran….Subhanallah “GURITA BERKEPALA MANUSIA” Allah SWT maha kuasa atas segala ciptaanNYA…

Oya kembali ke gurita aneh tadi…
Tu gurita di temukan di Padang tepatnya di Pantai Padang… bener.. tu gurita punya mata kayak manusia, hidung kayak manusia (walo gak mirip2 banget), punya telinga pula, tapi tetap tangan wa kaki nya seperti gurita (kalo kayak manusia lagi Manusia beneran dunk) …. ane jadi berpikir tu gurita pengen kayak manusia ato… jangan-jangan induknya selingkuh kali ya ama manusia… he..he… (PEACE).. Allahualam..tapi yang jelas

Baca Lanjutannya…

10 Racun Hewan yang Paling Mematikan

1 Komentar

Jakarta, Ada banyak hewan beracun di bumi ini. Diantaranya bahkan ada yang dapat sangat mematikan dalam waktu yang singkat. Apa saja hewan beracun yang paling mematikan?

Hewan yang masuk dalam kategori beracun, biasanya memiliki zat kimia berbahaya yang disebut toksin. Toksin ini bisa disimpan dalam kelenjar atau kulit hewan.

Pada umumnya, hewan beracun di dunia memiliki warna yang sangat terang. Biasanya berwarna kuning cerah, biru, merah atau oranye.

Bila predator tidak takut dengan warna-warna tubuh yang mencolok, maka itu bisa membunuhnya. Hal ini karena tingkat racun pada hewan-hewan ini begitu terkonsentrasi, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun dapat mematikan dengan langsung mempengaruhi jantung dan paru-paru.

Seperti dilansir dari Buzzle dan Scienceray, Rabu (28/4/2010), berikut 10 hewan beracun yang paling mematikan, yaitu:

1. Ubur-ubur Kotak (Box Jellyfish)
Ubur-ubur kotak adalah ubur-ubur mematikan yang ditemukan di perairan Australia dan Asia. Racun pada ubur-ubur ini sangat mematikan dengan langsung menyerang jantung, sel kulit dan sistem saraf manusia dan hewan lainnya.

Racun hewan ini sangat kuat hingga menyebabkan sakit yang luar biasa. Biasanya manusia yang tersengat tentakelnya akan mengalami shock dan tenggelam atau bisa juga langsung menderita serangan jantung dan meninggal.

2. Ular King Kobra (Ophiophagus Hannah)
Satu gigitan ular ini dapat dengan mudah membunuh manusia. Racun ular King Kobra bahkan mampu membunuh seekor gajah Asia dewasa hanya dalam waktu tiga jam, jika digigit di daerah rawan seperti belalai.

Bisa King Kobra tidak begitu beracun ketimbang ular lainnya, tapi ular ini mampu menyuntikkan racun lima kali lebih banyak dari ular lainnya, sehingga dapat mematikan lima kali lebih cepat ketimbang ulang lain.

3. Siput Marble Cone
Siput ini ditemukan di perairan air asin. Satu tetes racun siput Marble Cone cukup untuk membunuh sekitar 20 manusia. Bila tersentuh siput ini akan mengakibatkan sakit parah, mati rasa, kesemutan dan bengkak di daerah yang tersentuh. Hal ini juga dapat menyebabkan kegagalan bernapas, kelumpuhan otot dan gangguan penglihatan. Dan belum ada anti-bisa untuk racun siput Marble Cone ini.

4. Gurita Lingkaran Biru (Blue-Ringed Octopus)
Gurita ini hanya berukuran sebesar bola pingpong, tapi racun hewan laut ini mampu membunuh sekitar 26 orang. Pada awal gigitan, tidak ada gejala seperti rasa sakit, tapi dalam waktu 10 menit, gejala mulai terlihat seperti mual-mual dan muntah.

Ada juga beberapa kasus yang menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Dan sampai saat ini pun belum ada penawar untuk racun gurita ini.

5. Kalajengking Death Stalker (Death Stalker Scorpion)
Sebagian besar kalajengking relatif tidak berbahaya dan hanya menimbulkan rasa sakit, mati rasa atau pembengkakan.

Tapi kalajengking Death Stalker sangat berbahaya, karena racun kalajengking ini dapat menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan, lalu demam, diikuti dengan koma, kejang, kelumpuhan dan kematian.

Kalajengking jenis ini biasanya akan mematikan individu yang memiliki kekebalan tubuh yang tidak baik atau lemah jantung. Kalajengking Death Stalker banyak ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah.

6. Ikan Batu (Stonefish)
Ikan ini banyak ditemukan di Samudra Pasifik dan Hindia dan merupakan jenis ikan yang paling beracun.

Ikan ini menyimpan racun di permukaan tubuhnya yang sama sekali tidak manarik dan menyerupai batu. Racun ikan batu ini dikenal dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, dan bahkan disebut dengan ‘rasa sakit terpuruk yang dikenal manusia’.

Sengatan ikan batu dapat membuat seseorang mengalami shock, kelumpuhan bahkan kematian jaringan. Jika tidak segera mendapat penanganan medis dapat menyebabkan amputasi dan kematian pada manusia.

7. Laba-laba Brazilian Wandering (Brazilian Wandering Spider)
Laba-laba Brazilian Wandering yang dikenal dengan laba pisang atau Phoneutria, merupakan salah satu makhluk hidup yang paling beracun. Racun laba-laba ini dapat sangat mematikan bahkan dalam jumlah yang sangat kecil. 0,006 mg racun laba-laba Brazilian Wandering dapat membunuh seekor tikus.

Laba-laba Brazilian Wandering merupakan laba-laba paling beracun diantara laba-laba lainnya. Sengatan laba-laba ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, tetapi juga dapat menyebabkan Priapisme (ereksi yang tidak nyaman yang bertahan sampai berjam-jam bahkan menyebabkan impotensi) pada pria.

Laba-laba ini hidup nomaden (berpindah-pindah) dan sering bersembunyi pada siang hari di daerah berpopulasi tinggi seperti rumah, tumpukan baju, sepatu dan mobil, sehingga dapat sangat meresahkan.

8. Ular Inland Taipan
Ular Inland Taipan adalah ular yang paling beracun dalam ketegori ular. Satu gigitan ular ini dapat membunuh hingga 100 manusia dewasa. Bahkan racun ular Inland Taipan 400 kali lebih beracun ketimbang ular kobra biasa.

Racun ular ini begitu neuro-toksik yang dapat membunuh manusia dalam waktu kurang dari 45 menit.

9. Katak Poison Dart (Poison Dart Frog)
Amfibi ini banyak ditemukan di hutan hujan di Amerika Selatan atau Amerika Tengah dan juga merupakan salah satu hewan paling beracun di bumi.

Katak yang berukuran 2 inchi ini mampu menyimpam racun di balik warna kulitnya yang indah dan mencolok.

Racunnya yang terkonsentrasi, dalam jumlah kecil telah mampu membunuh sejumlah besar manusia dan hewan, sekitar 2 mikrogram (sejumlah tinta yang digunakan untuk menulis).

Racun katak ini disebut racun katak panah, karena racun katak ini sering diambil dan digunakan pada anak panah untuk berburu. Dan katak ini menyengat makhluk apapun yang mendekati, menyentuh atau memakannya.

10. Ikan Bantal (Puffer Fish)
Seekor ikan akuarium yang indah, tapi juga dapat menyababkan hal-hal fatal. Kulit dan organ-organ tertentu dari ikan bantal ini sangat baracun bagi manusia, dan biasanya akan mamatikan bagi nelayan yang tidak berpengalaman menangkap dan memakan ikan ini.

Racun ikan ini dapat mematikan bibir, lidah dan bahkan menyebabkan kelumpuhan otot. Kebanyakan korban meninggal dalam waktu 24 jam. Dari tahun 1996 sampai 2006, rata-rata sekitar 20-44 insiden keracunan per tahun, dan 6 diantaranya menyebabkan kematian. Karena racun pada ikan ini, hanya koki berlisensi yang diperbolehkan untuk menjadikan ikan ini sebagai makanan.

detik.com